10 Januari 2008

Menyambut Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1429 H


Dalam rangka menyambut tahun baru islam 1 Muharram 1429 Hijriyah, DKM Al-Muhajirin menyelenggarakan acara MABIT (Malam Bina Insan Taqwa), pada hari Rabu malam Kamis tanggal 9 – 10 Januari 2008.

Acara yang dimulai pada pukul 20.00 WIB ini menghadirkan Bpk. Ustadz Didin Muhidin sebagai penceramah. Hadir dalam acara tersebut para tokoh masyarakat RW.12, dan beberapa sambutan disampaikan oleh Bpk. Ketua RW.12 (Yaya Mulyana) selaku Ketua Dewan Penasehat DKM, disambung oleh Bpk. Ichsan Muchtar yang mewakili Ketua DKM Al-Muhajirin (Bpk. Suhar), yang kebetulan bertindak sebagai pembaca ayat suci Al-Qur’an.

Dalam sambutannya, Ust. Ichsan menyampaikan harapan agar acara ini dapat dijadikan moment penting bagi peningkatan kualitas diri, keluarga, dan lingkungan RW.12 ke arah kehidupan yang lebih baik lagi. Bpk. Yaya Mulyana menyampaikan bahwa Pengurus RW.12 telah mencanangkan tahun 1429 H ini sebagai tahun bagi peningkatan pendidikan dan kesehatan. Untuk bidang pendidikan beliau akan lebih fokus dalam pendidikan anak-anak di TPQ Al-Muhajirin, dan untuk bidang kesehatan akan difokuskan pada kegiatan Posyandu. Beliau mengajak semua pihak untuk bahu-membahu membantu dalam mewujudkannya.

Ustadz Didin Muhidin memaparkan tentang sejarah penanggalan hijriyah dan pentingnya bagi umat islam untuk kembali kepada penanggalan hijriyah, bukan sebaliknya terkalahkan oleh penanggalan masehi yang sangat bertentangan dengan aqidah islam. Mengingat penanggalan masehi mengambil nama-nama dewa yunani sebagai nama bulannya.

Pada dini hari tanggal 10 Januari 2008 seluruh jamaah dibangunkan untuk melaksanakan qiyamullail berjamaah. Dipimpin oleh Ustadz Abdurrahman, pelaksanaan qiyamullail berjalan sangat khusuk sampai menjelang shalat subuh. Setelah salat subuh disampaikan Kuliah subuh oleh Ustadz Abdurrahman. Selanjutnya acara ini ditutup oleh Sarapan bersama, dengan santapan nasi uduk.

Acara ini bisa dikatakan berhasil, khususnya dalam hal kepanitiaan dan ketepatan waktu. Kekompakan terlihat dari ibu-ibu yang secara bersamaan masing-masing RT mengirimkan hidangannya untuk makan malam bersama dan sarapan pagi. Namun kehadiran peserta masih perlu menjadi perhatian, karena sasaran pelaksanaan ditujukan untuk para orang tua, namun kehadiran lebih dipadati oleh anak-anak terutama pada saat shalat qiyamullail.

Semoga acara ini dapat terus dilestarikan dan diperbaiki lagi di masa yang akan datang. **